Total Tayangan Halaman

Sabtu, 23 November 2013

Inovasi Pendidikan


1.        Jelaskan dan jabarkan modernisasi dan bagaimana hubungannya dengan inovasi pendidikan ?
Jawab.
Pengertian Modernisasi dan karakteristiknya
Modernisasi berasal istilah modern yang mempunyai berbagai macam arti dan juga mengandung berbagai macam tambahan arti. Istilah modern digunakan tidak hanya untuk orang-orang tetapi juga untuk bangsa, sistem politik, ekonomi, lembaga yang pada umumnya menunjukkan terjadinya perubahan kearah yang lebih baik, dan lebih maju. Yang mana dengan cara tersebut sesuatu akan lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan hidup, misalnya dalam perkembangan alat transportasi. Jadi modern dapat diartikan sesuatu yang baru dalam arti lebih maju atau lebih baik dari pada yang sudah ada. Baik dalam arti lebih memberikan kesejahteraan atau kesenangan dalam kehidupan.
Dari pengertian tersebut dapat diartikan sebuah makna yang simpel yaitu modernisasi adalah proses perubahan sosial dari masyarakat tradisional (yang belum modern) ke masyarakat yang lebih maju. Diantara tanda-tanda ataupun ciri-ciri masyarakat yang sudah maju adalah bidang ekonomi telah makmur, bidang politik telah stabil serta terpenuhi kebutuhan palayanan pendidikan dan kesehatan.
Ada beberapa aspek yang menjadi tanda-tanda ataupun karakteristik manusia modern yaitu :
  1. bersikap terbuka terhadap pengalaman baru artinya adanya suatu perubahan yang terdapat dalam sebuah lingkungan bukanlah menjadi pemicu kerusakan, melainkan menjadikannya sebagai sebuah sarana untuk menyaring dan memberdayakan perubahan tersebut sebagai suatu suasana untuk lebih meningkatkan kreatifitas dan pengalaman baru dengan mendayagunakan hasil inovasi yang terjadi pada lingkungan tersebut. Sehingga perubahan tersebut menjadi peluang kita untuk lebih maju dalam segala bidang
  2. selalu siap menghadapi perubahan sosial artinya siap untuk menerima perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
  3. Berpandangan yang luas artinya mau menerima pendapat setiap yang masuk tidak hanya berdasarkan apa yang ada pada dirinya.
  4. Mempunyai dorongan ingin tahu yang kuat. Artinya selalu berusaha untuk memperoleh informasi tentang apa yang terjadi dilingkungannya.
  5. Berorientasi pada masa sekarang dan masa yang akan datang dari pada masa lampau artinya sebagai insan yang dilalu oleh perbahan kita tidak boleh hanya terfokus pada satu titik perkembangan zaman saja. Tetapi, kita senantiasa fleksibel untuk mengikuti perkembangan zaman tersebut dengan melihat dan berpandangan yang maju kedepan dan bukan mundur kebelakang. Pengalaman yang lalu cukup kita jadikan sebagai sarana untuk refleksi atau bercermin sebagai sebuah perbaikan-perbaiakn yang akan kita ciptakan pada saat sekarang.
  6. Wawasan pendidikan dan pekerjaan yang lebih maju tentang pendidikan dan pekerjaan artinya manusia sebagai insan yang membawa inovasi harus bersikap intelektual dan kritis terutama padea bidang pendidikan, mempunyai cita-cita yang tinggi dan tidak hanya mengkhususkan pendidikan hanyasampai pada jenjang tertetu. Tetapi melanjutkan jenjang pendidikan tersebut sebagai sebuah sistem yang berbasis padea pendidikan seumur hidup atau long life education.
Dari pemaparan diatas jelaslah modernisasi itu merupakan sebuah perubahan terstruktur dari masyarakat yang tradisional menuju masyarakat yang modern. Yang mana perubahan tersebut tidak hanya terjadi pada ssatu elemen dan satu aspek saja melainkan seluruhnya juga mengalami sebuah proses ynag dikatakan sebagai modernisasi.
Inovasi pendidikan dan kaitannya dengan Modernisasi
Sebelum membahas tentang kaitan antara inovasi pendidikan dengan modernisasi terlebih dahulu saya akan menguraikan pengertian inovasi pendidikan. Kata inovation sering diterjemahkan segala hal yang baru atau pembaharuan. Inovasi kadang kadang dipakai juga untuk menyatakan penemuan, karena hal yang baru itu merupakan hasil penemuan, baik penemuan secara discovery maupun invention. Discovery yaitu suatu penemuan yang sudah ada sejak lama tetapi baru ditemukan oleh para ahli, sedangkan invention yaitu penemuan suatu yang baru, tetapi belum pernah ada sebelumnya.
            Inovasi ialah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal ang baru bagi sekolompok masyarakat ataupun bagi seseorang, baik itu invention maupun discovery.
            Pendidikan berasal dari kata didik dan mendapat imbuhan me menjadi mendidik artinya memelihara dan memberi latihan.
            Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
            Jadi, inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal yang sebelumnya, serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan ertentu dalam pendidikan.
            Dari defenisi tersebut ada beberapa kunci pengertian inovasi pendidikan sebagai berikut:
1.      “Baru”  dalam inovasi dapat diartikan apa saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh penerima inovasi, meskipun mungkin bukan baru lagi bagi orang lain.
2.      “Kualitatif” adanya pengaturan kembali unsur unsur dalam pendidikan .
3.      “Hal”, hal hal yang diperbaharui pada hakikatnya adalah ide atau pangkaian ide, termasuk hal yang diperbaharui ialah buah pikiran, metoda, dan teknik bekerja, mengatur, mendidik, perbuatan, peraturan, norma, barang, dan alat.
4.      “Kesengajaan”  inovasi dan penyempurnaan pendidikan harus dilakukan secara sengaja dan berencana, dan tidak dapat diserahkan menurut cara cara kebetulan belaka.
5.      “Meningkatkan kemampuan” keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik baiknya.
6.      “Tujuan” yang direncanakan harus dirinci dengan jelas tentang sasaran yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin dapat diukur untuk mengetahui antara perbedaan sebelum inovasi dan sesudah inovasi.
Dari uraian diatas bisa diambil kesimpulan bahwa inovasi dibidang pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dibidang pendidikan. Sehingga dengan inovasi tersebut terdapat adanya perubahan yang lebih maju dan lebih modern baik pada komponen, perangkat pembelajaran maupun aspek aspek yang mendukung pendidikan tersebut.
Kaitan antara modernisasi dan inovasi pendidikan
Adapun kaitan antara modernisasi dengan inovasi pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat sekali. Yaitu
  1. Inovasi pendidikan dan modernisasi bagaikan sisi mata uang yang satu dengan sisi yang lainnya  yang saling membutuhkan dan mendukung artinya inovasi pendidikan akan ada seiring dengan adanya modernisasi yang ada pada masyarakat. Begitu juga halnya dengan modernisasi, modernisasi merupakan landasan dasar perkembangan pemikiran manusia sehingga dengan adanya modernisasi tersebut manusia dapat mengembangkat pemikirannya dengan menciptakan penemuan baru pada setiap aspek pendidikan.
  2. Tidak ada inovasi tanpa adanya modernisasi artinya adanya penemuan baru pada bidang pendidikan dikarenakan adanya perubahan zaman yang lebih maju, sehingga banyak bermunculan ide-ide baru dari masyarakat dalam menciptakan setiap aspek pendidikan yang membawa pada kemajuan.
  3. Inovasi pendidikan dan modernisasi juga di ibaratkan seperti rantai yang saling menghubungkan antara yang satu dan yang lain. Artinya inovasi dan modernisasi bukanlah menjadi pemula dan penghujung. Melainkan keduanya merupakan penyambung dari setiap zaman yang senantiasa akan dinamis sesuai dengan perkembangannya

2.        Jelaskan dan jabarkan inovasi pendidikan dan bagaimana kaitannya dengan komponen pendidikan di sekolah!
Jawaban :
sebelum membahas tentang kaitan inovasi pendidikan dengan komponen pendidikan dewasa ini, terlebih dahulu saya akan menguraikan kesamaan dan perbedaan inovasi, discovery dan invention.
Inovasi merupakan sebuah suatu ide yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang baik itu berupa hasil invensi maupun discovery  untuk memecahkan masalah tertentu, discovery adalah penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang, sedangkan invention adalah sesuatu hail penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Dari pemaparan diatas dapat diambil beberapa kesamaan mengenai pengertian secara bahasa namun tidak dapat diartikan sama melalui pengertian terminologinya. yang mana ada sedikit perbedaan yang tidak menonjol dari masing-masing istilah. Letak perbedaan itu terletak pada bentuk, hasil dan karakteristiknya saja, adapun inovasi pendidikan adalah sesuatu perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari hal yang sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu  dalam pendidikan. Kunci dari sebuah inovasi pendidikan tersebut adalah
  1. “baru” yaitu apa saja yang belum dipahami, diterima,  atau dilaksanakan oleh penerima inovasi
  2. Kualitatif yaitu inovasi memungkinkan adanya reorganisasi atau pengaturan kembali unsur-unsur dalam pendidikan.
  3. Hal yaitu  semua komponen dan aspek dalam subsistem pendidikan  yang membutuhkan pembaharuan mengenai ide dan gagasan untuk meningkatkan kemajuan dan kualitas ayng lebih baik.
  4. Kesengajaan yaitu sebuah proses yang terencana secara sadar untuk mengembangkan hasil inovasi dan berusaha memperbaiki kesalahan-kesalahan baik itu dari pihak sistem ataupun dari segi materi yang sebelumnya.
  5. Meningkatkan kemampuan yaitu tujuan utama inovasi adalah untuk meningkatkan kaemajuan hasil melalui pemanfaatan kemampuan sumber-sumber tenaga serta pendekatan pemikiran yang terstruktur dan terorganisir.
  6. Tujuan yaitu perencanaan yang terici dengan jelas tentang sasaran dan hasil-hasil yang ingin dicapai.
Dari uraian tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan inovasi pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan.
Komponen pendidikan dan kaitannya dengan inovasi pendidikan
Komponen pendidikan adalah segala aspek-aspek yang mendukung pendidikan itu sendiri. Diantara komponen pendidikan itu adalah sebagai berikut :
1.      Tujuan Pendidikan.
Tingkah laku manusia, secara sadar maupun tidak sadar tentu berarah pada tujuan. Demikian juga halnya tingkah laku manusia yang bersifat dan bernilai pendidikan. Keharusan terdapatnya tujuan pada tindakan pendidikan didasari oleh sifat ilmu pendidikan yang normatif dan praktis.
Sebagai ilmu pengetahuan normatif , ilmu pendidikan merumuskan kaidah-kaidah, norma-norma dan atau ukuran tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia. Sebagai ilmu pengetahuan praktis, tugas pendidikan dan atau pendidik maupun guru ialah menanamkam sistem-sistem norma tingkah-laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat.
Tujuan umum atau tujuan mutakhir pendidikan tergantung pada nilai-nilai atau pandangan hidup tertentu. Pandangan hidup yang menjiwai tingkah laku manusia akan menjiwai tingkah laku pendidikan dan sekaligus akan menentukan tujuan pendidikan manusia.
Urutan hirarkhis tujuan pendidikan dapat dilihat dalam kurikulum pendidikan yang terjabar mulai dari:
1)                                           Cita-cita nasional/tujuan nasional (Pembukaan UUD 1945)
2)                                           Tujuan Pembangunan Nasional (dalam Sistem Pendidikan Nasional),
3)                                           Tujuan Institusional (pada tiap tingkat pendidikan/sekolah),
4)                       Tujuan kurikuler (Pada tiap-tiap bidang studi/mata pelajaran atau kuliah),
5)                       Tujuan instruksional yang dibagi menjadi dua yaitu tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus.
Dengan demikian tampak keterkaitan antara tujuan instruksional yang dicapai guru dalam pembelajaran di kelas, untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang bersumber dari falsafah hidup yang berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945.
2.      Peserta Didik.
Persoalan yang berhubungan dengan peserta didik terkait dengan sifat atau sikap anak didik dikemukakan oleh Langeveld sebagai berikut :
a)      Anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil, oleh sebab itu anak memiliki sifat kodrat kekanak-kanakan yang berbeda dengan sifat hakikat kedewasaan.
b)      Anak memiliki sikap menggantungkan diri, membutuhkan pertolongan dan bimbingan baik jasmaniah maupun rohaniah. Sifat hakikat manusia dalam pendidikan ia mengemukakan anak didik harus diakui sebagai makhluk individu dualitas, sosialitas dan moralitas.
c)      Manusia sebagai mahluk yang harus dididik dan mendidik
3.      Pendidik.
1)      orang dewasa
Orang dewasa sebagai pendidik dilandasi oleh sifat umum kepribadian orang dewasa, sebagaimana dikemukakan oleh Syaifullah adalah sebagai berikut :
·         manusia yang memiliki pandangan hidup prinsip hidup yang pasti dan tetap
·          manusia yang telah memiliki tujuan hidup atau cita-cita hidup tertentu, termasuk cita-cita untuk mendidik,
·         manusia yang cakap mengambil keputusan batin sendiri atau perbuatannya sendiri dan yang akan dipertanggungjawabkan sendiri,
·         manusia yang telah cakap menjadi anggota masyarakat secara konstruktif dan aktif penuh inisiatif,
·         manusia yang telah mencapai umur kronologs paling rendah 18 th,
·         manusia berbudi luhur dan berbadan sehat,
·         manusia yang berani dan cakap hidup berkeluarga,
·         manusia yang berkepribadian yang utuh dan bulat.
2)      orang tua
Kedudukan orang tua sebgai pendidik, merupakan pendidik yang kodrati dalam lingkungan keluarga. Artinya orang tua sebagai pedidik utama dan yang pertama dan berlandaskan pada hubungan cinta-kasih bagi keluarga atau anak yang lahir di lingkungan keluarga mereka. Kedudukan orang tua sebagai pendidik sudah berlangsung lama, bahkan sebelum ada orang yang memikirkan tentang pendidikan.
Secara umum dapat dikatan bahwa semua orang tua adalah pendidik, namun tidak semua orang tua mampu melaksanakan pendidikan dengan baik. Sebagaimana telah dikemukakan dalam bahasan di atas, bahwa kemampuan untuk menjadi orang tua sama sekali tidak sejajar dengan kemampuan untuk mendidik.

3)      Guru/pendidik.
Guru sebagai pendidik disekolah yang secara langsung maupun tidak langsung mendapat tugas dari orang tua atau masyarakat untuk melaksanakan pendidikan. Karena itu kedudukan guru sebagai pendidik dituntut memenuhi persyaratan-persyaratan baik persyaratan pribadi maupun persyaratan jabatan. Persyaratan pribadi didasrkan pada ketentuan yang terkait dengan nilai dari tingkah laku yang dianut, kemampuan intelektual, sikap dan emosional. Persyaratan jabatan (profesi) terkait dengan pengetahuan yang dimiliki baik yang berhubungan dengan pesan yangingin disampaikan maupun cara penyampainannya, dan memiliki filsafat pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan.

4)      pemimpin kemasyarakatan, dan pemimpin keagamaan.
Pemimpin masyarakat dan pemimpin keagamaan merupakan pendidik juga. Peran pemimpin masyarakat menjadi pendidik didasarkan pada aktifitas pemimpin dalam mengadakan pembinaan atau bimbingan kepada anggota yang dipimpin. Pemimpin keagaam sebagai pendidik, tampak pada aktifitas pembinaan atau pengembangan sifat kerokhanian manusia, yang didasarkan pada nilai-nilai keagamaan.
4.      Interaksi Edukatif Pendidik dan Anak Didik.
Proses pendidikan bisa terjadi apabila terdapat interaksi antara komponen-komponen pendidikan. Terutama interaksi antara pendidik dan anak didik. Interaksi pendidik dengan anak didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Tindakan yang dilakukan pendidik dalam interaksi tersebut mungkin berupa tindakan berdasarkan kewibawaan, tindakan berupa alat pendidikan, dan metode pendidikan.
Pendidikan berdasarkan kewibawaan dpat dicontohkan dalam peristiwa pengajaran dimana seorang guru sedang memberikan pengajaran, diantara beberapa murid membuat suatu yang menyebabkan terganggunya jalan pengajaran.
Kemudian guru tersebut memberikan peringatan, maka belau ini telah melaksanakan tindakan berdasarkan kewibawaan. Dengan demikian tindakan berdasarkan kewibawaan yaitu bersumber dari orang dewasa sebagai pendidik, untuk mencapai tujuan pendidikan (tujuan kesusilaan, sosial dan lain-lain).
5. Isi Pendidikan.
Isi pendidikan memiliki kaitan yang erat dengan tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan perlu disampaikan kepada peserta didik isi/bahan yang biasanya disebut kurikulum dalam pendidikan formal.
Isi pendidikan berkaitan dengan tujuan pendidikan, dan berkaitan dengan manusia ideal yang dicita-citakan. Untuk mencapai manusia yang ideal yang berkembang keseluruhan sosial, susila dan individu sebagai hakikat manusia perlu diisi dengan bahan pendidikan. Macam-macam isi pendidikan tersebut terdiri dari pendidikan agama., pendidikan moril, pendidikan estetis, pendidikan sosial, pendidikan civic, pendidikan intelektual, pendidikan keterampilan dan peindidikan jasmani.

6. Lingkungan Pendidikan.
Lingkungan pendidikan meliputi segala segi kehidupan atau kebudayaan. Hal ini didasarkan pada pendapat bahwa pendidikan sebagai gejala kebudayaan, yang tidak membatasi pendidikan pada sekolah saja.
Lingkungan pendidikan dapat dikelompokkan berdasarkan lingkungan kebudayaan yang terdiri dari lingkungan kurtural ideologis, lingkungan sosial politis, lingkungan sosial anthropologis, lingkungan sosial ekonomi, dan lingkungan iklim geographis. Ditinjau dari hubungan lingkungan denan manusia dapat dikelompokkan menjadi lingkungan yang tidak dapat diubah dan lingkungan yang dapat diubah atau dipengaruhi, dan lingkungan yang secara sadar dan sengaja diadakan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.   
Hubungan atau kaitan antara inovasi pendidikan dengan komponen pendidikan disekolah.
Dari pemaparan kedua pengertian diatas antara inovasi pendidikan dan komponen pendidikan disekolah telah jelas bahwa kedua merupakan hal-hal yang saling berikatan.
Jadi, hubungan antara komponen pendidikan dengan inovasi pendidikan merupakan sebuah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan (sangat erat). Hal ini pendidikan merupakan sebuah sistem maka inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan. Baik sistem dalam arti sekolah maupun sistem dalam arti yang luas. Kedua aspek ini merupakan sebuah kesatuan hal yang tidak terpisahkan. Dari pemaparan mengenai inovasi pendidikan yang kata kuncinya merupakan sebuah proses pembaharuan untuk menjadi yang lebih baik dibidang pendidikan ini merupakan sebuah statemen yang benar karena pada prinsipnya yang dirubah ataupun yang dibuat menjadi lebih baik pada suatu sistem pendidikan tersebut adalah komponen yang terkandung pada sistem pendidikan, hal ini dapat kita ambil sebuah contoh yang kongkrit yaitu mengenai alat dan prosedur. Hal ini dapat kita paparkan sebagai berikut ;
-          Fasilitas fisik. Sistem pendidikan sekarang telah mendayagunakan berbagai sarana dan hasil teknologi yang merupakan inovasi dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Selain itu, inovasi pendidikan yang sesuai dengan komponen ini adalah perubahan bentuk tempat duduk, perlengkapan prabot laboratorium bahasa, dan lain sebagainya.
-          Prosesdur. Sistem pendidikan tentu mempunyai prosedur untuk mencapai tujuan. Inovasi pendidikan yang relevan dengan komponen ini misalnya penggunaan kurikulum baru, cara membuat persiapan mengajar, pengajaran individual serta berbagai alternatif dan strategi yang pada saat sekarang ini telah banyak bermunculan di seantero lingkunga pembelajaran dalan dunia pendidikan.
-          Penggunaan waktu. Suatu sistem pendidikan tentu  memiliki perencanaan penggunaan waktu. Inovasi yang relevan dengan komponen ini adalah pangaturan waktu belajar, semester atau caturwulan, program accelerasi, pembuatan jadwal pelajaran. Dll
-          Strategi yaitu tahap-tahap kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan inovasi pendidikan.
Dari pemaparan diatas telah jelas adanya kesinambungan antara inovasi pendidikan dan komponen pendidikan yang pada akhirnya inovasi merujuk kepada pola perkembangan komponen yang semakin memudahkan kita dalam melaksanakan proses pembelajaran. Tidak dapat dipungkiri meskipun kebanyakan kita menganggap ada sebagian inovasi yang merugikan namun pada hakikatnya perubahan itu juga membawa dampak yang sangat baik pada sistem pendidikan. yang menjadi permasalahan sekarang adalah bagaimana kita mengelola dan mengembangkan inovasi tersebut. Jadi pada hakikatnya esensi dari sebuah inovasi pendidikan  dengan komponen pendidikan adalah menjadikan sebuah sistem pendidikan itu sebagai wadah untuk menstabilitaskan dan memberitakan tentang bagaimana sebuah produk hasil pendidikan itu dapat memanfaatkan dan membuat sebuah inovasi dengan memanfaatkan kemodernan tersebut. bagaimana sebuah pendidikan itu mampu mencipkatakan lulusan yang bersikap dinamis dan terbuka terhadap dunia pendidikan sehingga mereka mempunyai ranah koqnitif yang luas dalam menerima setiap perubahan yang terjadi dan menjadikannya sebagai sumber referensi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah mereka dapatkan.



3.    Inovasi pendidikan memiliki karakteristik. Jelaskan dan jabarkan karakteristik inovasi pendidikan di sekolah beserta contohnya !
Jawab.
Cepat lambatnya pengaruh inovasi oleh masyarakat luas dipengaruhi oleh karakteristik inovasi itu sendiri, Begitu juga halnya dengan Inovasi pendidikan. Cepat lambatnya penerimaan dari adanya inovasi pendidikan terhadap seluruh komponen pendidikan juga dipengaruhi oleh karakteristik dari inovasi itu sendiri. Hal ini berarti karakteristik dalam sebuah inivasi merupakan sebuah tolak ukur bagi setiap penerima inovasi untuk digunakan dan dikembangkan. Berikut ini beberapa karakteristik inovasi pendidikan disekolah. Antara lain :
  1. Keuntungan relatif, artinya sejauh mana inovasi itu dianggap menguntungkan bagi penerimanya yang mana hal ini dapat di ukur baik berdasarkan nilai ekonominya, kepuasan,  kesenangan, dan menguntungkan dari segi tingkat keberhasilan operasinal pada sekolah tersebut.
Contohnya adalah Mutu pendidikan pada sebuah sekolah berdasarkan atas biaya. Makin bagus pembayaran biaya pada sekolah tersebut maka makin bagus pula kemapanan dan kebutuhan bagi perserta didik dalam sarana dan prasarana.
  1. Kompatibel (compatibility) adalah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai (values), pengalaman masa lalu, dan kebutuhan dari penerima. Inovasi yang tidak sesuai dengan norma yang diyakini oleh penerima tidak akan diterima secepat inovasi yang sesuai dengan norma yang ada.
Contohnya adalah sebuah sekolah selalu memperhatikan keberhasilannya dengan berkaca pada pengalaman masa lalu sebagai pelajaran untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dan melengkapinya sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan wali murid. Sehingga antara sekolah dan orang tua murid terjadi adanya hubungan yang sistematis dan normatif.
  1. Kompleksitas (complexity) adalah tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi penerima. Suatu inovasi yag mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti dan sukar digunakan  oleh penerima akan lambat penyebarannya.
Contohnya adalah Model-model penerapan pembelajaran. Semakin mudah model pembelajaran yang ditampilkan ketika seminar, maka semakin mudah pula diterima oleh para guru dalam menerapkan pada pembelajaran di kelas.
  1. Trialabilitas (trialability) adalah dapat dicoba atau tidak dapatnya dicoba suatu inovasi oleh penerima. Suatu inovasi yang dapat dicoba oleh penerima akan cepat diterima dari pada inovasi yang tidak dapat dicoba terlebih dahulu.
Contohnya adalah Teori belajar yang sering muncul akibat adanya pembaharuan-pembaharuan dari teori-teori belajar sebelumnya. Semaikn mudah dan dapat dicoba oleh penerima maka semakin cepat diterima oleh penerima trsebut. Demikian sebaliknya.
  1. Dapat diamati (observability) adalah mudah tidaknya diamati suatuhasil inovasi. Suatu inovasi yang hasilnya mudah diamati akan semakin cepat diterima.
Contohnya adalah hasil pembelajaran dari sebuah model atau teori pembelajaran yang telah dipraktekkan secara langsung. Misalnya keberhasilan tingkat kelulusan siswa pada pemelajaran matematika melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 

4.    Jelaskan dan jabarkan inovasi Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan apa dasar munculnya KTSP tersebut !
Jawab.
Kurikulum merupakan sebuah perangkat pembelajaran yang berisi tentang sejumlah rintangan yang harus ditempuh oleh setiap siswa untuk mendapatkan sebuah penghargaan yaitu ijazah. Telah kita ketahui bersama bahwa pembelajaran merupakan sebuah aspek yang tercantum dalam setiap kurikulum. Baik itu kurikulum 1994, 1998, 2004 ataupun 2006 yang sebagian isinya mengandung materi-materi yang akan disajikan nantinya dari proses pembelajaran. Dan perlu di ingat bahwasannya perubahan kurikulum merupakan sebuah inovasi baru dari sebuah perubahan komponen pendidikan yang pada prinsipnya setiap inovasi itu akan melahirkan hal-hal baru yan akan dilaksanankan oleh inovator dan pelaksana lainnya. Kurikulum 2006 atau juga dapat kita sebut sekarang dengan kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) mempunyai sebuah inovasi yang terletak pada acuan operasional pelaksanaan dan penyusunanya yaitu adanya istilah berbudaya dan berkarakter bangsa. Maksud dari sebuah inovasi ini adalah bahwasannya pada KTSP peyusunannya sudah di desentralisasikan atau pelimpahan wewenang pada BSNP yang ditujukan kepada komite dan kepala dinas untuk merumuskannya sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing. Maksud dari adanya sebuah poin tentang berbudaya dan berkarakter bangsa  adalah agar bagaimana sebuah sekolah dan dan penyusun mampu mengaktualisasikan dan meberdayakan setiap potensi yang ada pada daerah masing-masing menjadi sebuah ladang pembelajaran yang nantinya bagi peserta didik mampu melihat potensi yang ada didaerahnya sehingga mereka mampu mengoptimalisasikan pemberdayaan dan penggunaan dari potensi tersebut. Yang mana dalam hal ini, perubahan tersebut sifatnya masih memperdulikan dan masih memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih dalam lagi mengenali daerahnya sebagai bagian dari sebuah wilayah yeng termasuk kedalam ranah negara Indonesia dan sedikit banyaknya mereka mampu melihat keanekaragaman dan mempertahankan budaya yang merupakan simbol jati diri sebagai bangsa indonesia. Pronsip pengembangan pada kurikulum KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dibawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kab/kota untuk pendidikan dasar dan menengah. KTSP dikembangkan berpusat pada potensi dan perkembangan kebutuhan peserta didik dan lingkungannya hal ini dimaksudkan bahwa kurikulum ini dikembangkan dengan melihat bahwa setiap peserta didik mempunyai posisi sentral untuk mengembangkan potensi dan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman, cakap, kreatif dan mandiri .
Selain itu esensi dan maksud dari adanya inovasi mengenai pola dan acuan penysunan KTSP sebagai kurikulum 2006 adalah peserta didik juga diarahkan untuk membangun karakter sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian budaya tersebut hal ini ditujukan agar peserta didik mampu melihat dan menghayati betapa kaya dan indahnya kebudayaan negeri ini apabila ia mampu melestarikan dan mengembangkannya. Hal ini dilakukan sebab penghayatan dan apresiasi budaya harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah atau bangsa lain sehingga kelestarian budaya indonesia tetap terjaga.
Kebijakan melakukan inovasi merupakan sebuah tanda bahwasannya masyarakat indonesia telah berpikir jauh kedepan untuk memajukan negaranya melalui ranah pendidikan. Perubahan ini dilakukan agar peningkatan sumber dan pemanfaatan media tetap berjalan dengan baik sebagaimana yang dipaparkan oleh salah seorang ahli yaitu timbulnya inovasi dalam pendidikan disebabkan oleh adanya persoalan dan tantangan yang perlu dipecahkan dengan pemikiran baru yang mendalam dan progressif. Dan inovasi pendidikan merupakan usaha dan upaya dasar untuk memperbaiki aspek-aspek pendidikan agar lebih efektif dan efiseien. dari pemaparan tersebut dapat diambil sebuah kesimpulan bahwasannya adanya inovasi terutama perubahan kurikulum dimungkinkan karena adanya berbagai permasalahan urgen dibidang pendidikan yang mana jika kita tidak melakukan inovasi ada efek tersendiri yang membuat kita rugi bahkan tertinggal.

Dasar munculnya Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah konsep kurikulum yang dikembangkan Departemen Pendidikan Nasional RI sebagai penyempurna dari kurikulum senelumnya yaitu KBK. KTSP merupakan sebuah konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.
KTSP lahir sebagai implikasi dari Undang-Undang Nomor 22 tahun  1999 tentang Otonomi Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah  Otonom. Dengan adanya Undang-Undang tersebut, maka terjadi perubahan kebijakan pengelolaan  pendidikan dari yang bersifat sentralistik  kepada desentralistik. Perubahan kebijakan tersebut sudah barang tentu berimplikasi  pada penyempurnaan kurikulum. Melalui Kurikulum KTSP, daerah diberi keleluasaan untuk mengembangkan dunia pendidikan di wilayahnya berdasarkan karakteristik daerah tersebut.
KTSP juga lahir sebagai respon atas berbagai persoalan yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia, diantaranya adalah pergeseran orientasi pendidikan, dari orientasi berkelompok kepada individual. Maksudnya pendidikan diarahkan untuk membentuk individu yang mempunyai potensi dan bakat yang berbeda dan bervariasi, sehingga perlu pehatikan secara berbeda.
Selain itu, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan desentralisasi di bidang pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi peserta didik di sekolah yang bersangkutan di masa sekarang dan yang akan datang dengan mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional dan tuntutan global dengan semangat manajemen berbasis sekolah (MBS).
Sebenarnya dalam Kurikulum 2004 juga sudah dikenal adanya KTSP, namun tidak semua sekolah diwajibkan menyusunnya. Hanya sekolah-sekolah yang memenuhi beberapa kriteria yang boleh menyusun KTSP, yaitu sekolah yang memiliki tenaga pengajar yang kompeten, memiliki biaya yang cukup, kepemimpinan yang baik dan berorientasi ke masa depan.
Berbeda dalam kurikulum 2004, dimana hanya sekolah-sekolah tertentu saja yang boleh menyusun KTSP, dalam kurikulum 2006  semua sekolah wajib menyusunnya tanpa perkecualian, sehingga idealnya KTSP sekolah satu dengan lainnya tidak sama, karena karakteristik peserta didik dan kondisi sekolah satu dan lainnya berbeda-beda. Akan tetapi satuan pendidikan boleh mengadopsi atau mengadaptasi model KTSP yang tersedia dengan mempertimbangkan kebutuhan dan potensi peserta didik serta kondisi sumber daya pendidikan sekolah yang bersangkutan.
Dengan lahirnya KTSP, menunjukkan bahwa desentralisasi pendidikan bukan hanya ke daerah-daerah, melainkan ke sekolah-sekolah. Sekolah menjadi lebih otonom dalam melaksanakan tugas pokoknya untuk mencerdaskan  peserta didiknya. Karena guru dan pihak sekolah diberi wewenang yang luas untuk menyusun sendiri kurikulumnya dengan berpegangan pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta panduan-panduan yang telah disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). Dengan demikian kurikulum di Indonesia menjadi sangat bervariasi dalam banyak hal, kecuali dalam standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang sudah ditetapkan secara nasional oleh Pusat.  

Tidak ada komentar :

Posting Komentar