1.
Jelaskan dan jabarkan modernisasi dan bagaimana hubungannya dengan
inovasi pendidikan ?
Jawab.
Pengertian Modernisasi dan
karakteristiknya
Modernisasi berasal istilah modern yang mempunyai berbagai macam arti dan
juga mengandung berbagai macam tambahan arti. Istilah modern digunakan tidak
hanya untuk orang-orang tetapi juga untuk bangsa, sistem politik, ekonomi,
lembaga yang pada umumnya menunjukkan terjadinya perubahan kearah yang lebih
baik, dan lebih maju. Yang mana dengan cara tersebut sesuatu akan lebih efektif
dan efisien untuk mencapai tujuan hidup, misalnya dalam perkembangan alat
transportasi. Jadi modern dapat diartikan sesuatu yang baru dalam arti lebih
maju atau lebih baik dari pada yang sudah ada. Baik dalam arti lebih memberikan
kesejahteraan atau kesenangan dalam kehidupan.
Dari pengertian tersebut dapat diartikan sebuah makna yang simpel yaitu
modernisasi adalah proses perubahan sosial dari masyarakat tradisional (yang
belum modern) ke masyarakat yang lebih maju. Diantara tanda-tanda ataupun ciri-ciri
masyarakat yang sudah maju adalah bidang ekonomi telah makmur, bidang politik
telah stabil serta terpenuhi kebutuhan palayanan pendidikan dan kesehatan.
Ada beberapa aspek yang menjadi tanda-tanda ataupun karakteristik manusia
modern yaitu :
- bersikap terbuka terhadap pengalaman baru artinya adanya suatu perubahan yang terdapat dalam sebuah lingkungan bukanlah menjadi pemicu kerusakan, melainkan menjadikannya sebagai sebuah sarana untuk menyaring dan memberdayakan perubahan tersebut sebagai suatu suasana untuk lebih meningkatkan kreatifitas dan pengalaman baru dengan mendayagunakan hasil inovasi yang terjadi pada lingkungan tersebut. Sehingga perubahan tersebut menjadi peluang kita untuk lebih maju dalam segala bidang
- selalu siap menghadapi perubahan sosial artinya siap untuk menerima perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
- Berpandangan yang luas artinya mau menerima pendapat setiap yang masuk tidak hanya berdasarkan apa yang ada pada dirinya.
- Mempunyai dorongan ingin tahu yang kuat. Artinya selalu berusaha untuk memperoleh informasi tentang apa yang terjadi dilingkungannya.
- Berorientasi pada masa sekarang dan masa yang akan datang dari pada masa lampau artinya sebagai insan yang dilalu oleh perbahan kita tidak boleh hanya terfokus pada satu titik perkembangan zaman saja. Tetapi, kita senantiasa fleksibel untuk mengikuti perkembangan zaman tersebut dengan melihat dan berpandangan yang maju kedepan dan bukan mundur kebelakang. Pengalaman yang lalu cukup kita jadikan sebagai sarana untuk refleksi atau bercermin sebagai sebuah perbaikan-perbaiakn yang akan kita ciptakan pada saat sekarang.
- Wawasan pendidikan dan pekerjaan yang lebih maju tentang pendidikan dan pekerjaan artinya manusia sebagai insan yang membawa inovasi harus bersikap intelektual dan kritis terutama padea bidang pendidikan, mempunyai cita-cita yang tinggi dan tidak hanya mengkhususkan pendidikan hanyasampai pada jenjang tertetu. Tetapi melanjutkan jenjang pendidikan tersebut sebagai sebuah sistem yang berbasis padea pendidikan seumur hidup atau long life education.
Dari pemaparan diatas jelaslah modernisasi itu merupakan sebuah perubahan
terstruktur dari masyarakat yang tradisional menuju masyarakat yang modern.
Yang mana perubahan tersebut tidak hanya terjadi pada ssatu elemen dan satu
aspek saja melainkan seluruhnya juga mengalami sebuah proses ynag dikatakan
sebagai modernisasi.
Inovasi pendidikan dan kaitannya dengan
Modernisasi
Sebelum membahas tentang kaitan antara inovasi pendidikan dengan
modernisasi terlebih dahulu saya akan menguraikan pengertian inovasi
pendidikan. Kata inovation sering diterjemahkan segala hal yang baru atau
pembaharuan. Inovasi kadang kadang dipakai juga untuk menyatakan penemuan,
karena hal yang baru itu merupakan hasil penemuan, baik penemuan secara discovery
maupun invention. Discovery yaitu suatu penemuan yang sudah ada sejak lama
tetapi baru ditemukan oleh para ahli, sedangkan invention yaitu penemuan suatu
yang baru, tetapi belum pernah ada sebelumnya.
Inovasi ialah suatu ide, barang,
kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal ang baru bagi
sekolompok masyarakat ataupun bagi seseorang, baik itu invention maupun
discovery.
Pendidikan berasal dari kata didik
dan mendapat imbuhan me menjadi mendidik artinya memelihara dan memberi latihan.
Pendidikan ialah proses pengubahan
sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Jadi, inovasi pendidikan adalah
suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal yang sebelumnya,
serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan
ertentu dalam pendidikan.
Dari defenisi tersebut ada beberapa
kunci pengertian inovasi pendidikan sebagai berikut:
1. “Baru” dalam inovasi dapat diartikan apa saja yang
belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh penerima inovasi, meskipun
mungkin bukan baru lagi bagi orang lain.
2. “Kualitatif”
adanya pengaturan kembali unsur unsur dalam pendidikan .
3. “Hal”,
hal hal yang diperbaharui pada hakikatnya adalah ide atau pangkaian ide,
termasuk hal yang diperbaharui ialah buah pikiran, metoda, dan teknik bekerja,
mengatur, mendidik, perbuatan, peraturan, norma, barang, dan alat.
4. “Kesengajaan” inovasi dan penyempurnaan pendidikan harus
dilakukan secara sengaja dan berencana, dan tidak dapat diserahkan menurut cara
cara kebetulan belaka.
5. “Meningkatkan
kemampuan” keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah
direncanakan dapat dicapai dengan sebaik baiknya.
6. “Tujuan”
yang direncanakan harus dirinci dengan jelas tentang sasaran yang ingin
dicapai, yang sedapat mungkin dapat diukur untuk mengetahui antara perbedaan
sebelum inovasi dan sesudah inovasi.
Dari uraian diatas bisa diambil kesimpulan bahwa inovasi dibidang
pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal
yang lebih baik dibidang pendidikan. Sehingga dengan inovasi tersebut terdapat
adanya perubahan yang lebih maju dan lebih modern baik pada komponen, perangkat
pembelajaran maupun aspek aspek yang mendukung pendidikan tersebut.
Kaitan antara modernisasi dan inovasi
pendidikan
Adapun kaitan antara modernisasi dengan inovasi pendidikan mempunyai
hubungan yang sangat erat sekali. Yaitu
- Inovasi pendidikan dan modernisasi bagaikan sisi mata uang yang satu dengan sisi yang lainnya yang saling membutuhkan dan mendukung artinya inovasi pendidikan akan ada seiring dengan adanya modernisasi yang ada pada masyarakat. Begitu juga halnya dengan modernisasi, modernisasi merupakan landasan dasar perkembangan pemikiran manusia sehingga dengan adanya modernisasi tersebut manusia dapat mengembangkat pemikirannya dengan menciptakan penemuan baru pada setiap aspek pendidikan.
- Tidak ada inovasi tanpa adanya modernisasi artinya adanya penemuan baru pada bidang pendidikan dikarenakan adanya perubahan zaman yang lebih maju, sehingga banyak bermunculan ide-ide baru dari masyarakat dalam menciptakan setiap aspek pendidikan yang membawa pada kemajuan.
- Inovasi pendidikan dan modernisasi juga di ibaratkan seperti rantai yang saling menghubungkan antara yang satu dan yang lain. Artinya inovasi dan modernisasi bukanlah menjadi pemula dan penghujung. Melainkan keduanya merupakan penyambung dari setiap zaman yang senantiasa akan dinamis sesuai dengan perkembangannya
2.
Jelaskan dan jabarkan inovasi pendidikan dan bagaimana kaitannya dengan
komponen pendidikan di sekolah!
Jawaban :
sebelum membahas tentang
kaitan inovasi pendidikan dengan komponen pendidikan dewasa ini, terlebih
dahulu saya akan menguraikan kesamaan dan perbedaan inovasi, discovery dan invention.
Inovasi merupakan sebuah suatu
ide yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau
sekelompok orang baik itu berupa hasil invensi maupun discovery untuk memecahkan masalah tertentu, discovery
adalah penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah
ada, hanya belum diketahui orang, sedangkan invention adalah sesuatu hail
penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Dari pemaparan diatas
dapat diambil beberapa kesamaan mengenai pengertian secara bahasa namun tidak
dapat diartikan sama melalui pengertian terminologinya. yang mana ada sedikit perbedaan yang tidak menonjol
dari masing-masing istilah. Letak perbedaan itu terletak pada bentuk,
hasil dan karakteristiknya saja, adapun inovasi pendidikan adalah sesuatu
perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari hal yang sebelumnya serta
sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan
tertentu dalam pendidikan. Kunci dari
sebuah inovasi pendidikan tersebut adalah
- “baru” yaitu apa saja yang belum
dipahami, diterima, atau
dilaksanakan oleh penerima inovasi
- Kualitatif yaitu inovasi memungkinkan
adanya reorganisasi atau pengaturan kembali unsur-unsur dalam pendidikan.
- Hal yaitu semua komponen dan aspek dalam subsistem
pendidikan yang membutuhkan
pembaharuan mengenai ide dan gagasan untuk meningkatkan kemajuan dan
kualitas ayng lebih baik.
- Kesengajaan yaitu sebuah proses yang
terencana secara sadar untuk mengembangkan hasil inovasi dan berusaha
memperbaiki kesalahan-kesalahan baik itu dari pihak sistem ataupun dari
segi materi yang sebelumnya.
- Meningkatkan kemampuan yaitu tujuan
utama inovasi adalah untuk meningkatkan kaemajuan hasil melalui
pemanfaatan kemampuan sumber-sumber tenaga serta pendekatan pemikiran yang
terstruktur dan terorganisir.
- Tujuan yaitu perencanaan yang terici
dengan jelas tentang sasaran dan hasil-hasil yang ingin dicapai.
Dari uraian tersebut diatas
dapat dikemukakan bahwa yang
dimaksud dengan inovasi pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang
lebih baik dalam bidang pendidikan.
Komponen pendidikan dan kaitannya dengan
inovasi pendidikan
Komponen pendidikan adalah segala aspek-aspek yang mendukung pendidikan
itu sendiri. Diantara komponen pendidikan itu adalah sebagai berikut :
1.
Tujuan
Pendidikan.
Tingkah laku
manusia, secara sadar maupun tidak sadar tentu berarah pada tujuan. Demikian
juga halnya tingkah laku manusia yang bersifat dan bernilai pendidikan.
Keharusan terdapatnya tujuan pada tindakan pendidikan didasari oleh sifat ilmu
pendidikan yang normatif dan praktis.
Sebagai ilmu
pengetahuan normatif , ilmu pendidikan merumuskan kaidah-kaidah, norma-norma
dan atau ukuran tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh
manusia. Sebagai ilmu pengetahuan praktis, tugas pendidikan dan atau pendidik
maupun guru ialah menanamkam sistem-sistem norma tingkah-laku perbuatan yang
didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan
dan pendidik dalam suatu masyarakat.
Tujuan umum atau
tujuan mutakhir pendidikan tergantung pada nilai-nilai atau pandangan hidup
tertentu. Pandangan hidup yang menjiwai tingkah laku manusia akan menjiwai
tingkah laku pendidikan dan sekaligus akan menentukan tujuan pendidikan manusia.
Urutan hirarkhis
tujuan pendidikan dapat dilihat dalam kurikulum pendidikan yang terjabar mulai
dari:
1)
Cita-cita nasional/tujuan nasional (Pembukaan
UUD 1945)
2)
Tujuan Pembangunan Nasional (dalam Sistem
Pendidikan Nasional),
3)
Tujuan Institusional (pada tiap tingkat
pendidikan/sekolah),
4)
Tujuan kurikuler (Pada tiap-tiap bidang
studi/mata pelajaran atau kuliah),
5)
Tujuan instruksional yang dibagi menjadi dua
yaitu tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus.
Dengan demikian tampak keterkaitan antara tujuan instruksional yang dicapai
guru dalam pembelajaran di kelas, untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
yang bersumber dari falsafah hidup yang berlandaskan pada Pancasila dan UUD
1945.
2.
Peserta
Didik.
Persoalan yang berhubungan dengan peserta didik terkait dengan sifat atau
sikap anak didik dikemukakan oleh Langeveld sebagai berikut :
a) Anak
bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil, oleh sebab itu anak memiliki sifat
kodrat kekanak-kanakan yang berbeda dengan sifat hakikat kedewasaan.
b) Anak
memiliki sikap menggantungkan diri, membutuhkan pertolongan dan bimbingan baik
jasmaniah maupun rohaniah. Sifat hakikat manusia dalam pendidikan ia
mengemukakan anak didik harus diakui sebagai makhluk individu dualitas,
sosialitas dan moralitas.
c) Manusia
sebagai mahluk yang harus dididik dan mendidik
3.
Pendidik.
1)
orang
dewasa
Orang dewasa sebagai pendidik dilandasi oleh sifat umum kepribadian orang
dewasa, sebagaimana dikemukakan oleh Syaifullah adalah sebagai berikut :
·
manusia yang memiliki pandangan hidup
prinsip hidup yang pasti dan tetap
·
manusia yang telah memiliki tujuan hidup atau
cita-cita hidup tertentu, termasuk cita-cita untuk mendidik,
·
manusia yang cakap mengambil keputusan
batin sendiri atau perbuatannya sendiri dan yang akan dipertanggungjawabkan
sendiri,
·
manusia yang telah cakap menjadi anggota
masyarakat secara konstruktif dan aktif penuh inisiatif,
·
manusia yang telah mencapai umur
kronologs paling rendah 18 th,
·
manusia berbudi luhur dan berbadan
sehat,
·
manusia yang berani dan cakap hidup
berkeluarga,
·
manusia yang berkepribadian yang utuh
dan bulat.
2)
orang
tua
Kedudukan orang tua sebgai pendidik, merupakan pendidik yang kodrati
dalam lingkungan keluarga. Artinya orang tua sebagai pedidik utama dan yang
pertama dan berlandaskan pada hubungan cinta-kasih bagi keluarga atau anak yang
lahir di lingkungan keluarga mereka. Kedudukan orang tua sebagai pendidik sudah
berlangsung lama, bahkan sebelum ada orang yang memikirkan tentang pendidikan.
Secara umum dapat dikatan bahwa semua orang tua adalah pendidik, namun
tidak semua orang tua mampu melaksanakan pendidikan dengan baik. Sebagaimana
telah dikemukakan dalam bahasan di atas, bahwa kemampuan untuk menjadi orang
tua sama sekali tidak sejajar dengan kemampuan untuk mendidik.
3)
Guru/pendidik.
Guru sebagai pendidik disekolah yang secara langsung maupun tidak
langsung mendapat tugas dari orang tua atau masyarakat untuk melaksanakan
pendidikan. Karena itu kedudukan guru sebagai pendidik dituntut memenuhi
persyaratan-persyaratan baik persyaratan pribadi maupun persyaratan jabatan.
Persyaratan pribadi didasrkan pada ketentuan yang terkait dengan nilai dari
tingkah laku yang dianut, kemampuan intelektual, sikap dan emosional.
Persyaratan jabatan (profesi) terkait dengan pengetahuan yang dimiliki baik
yang berhubungan dengan pesan yangingin disampaikan maupun cara
penyampainannya, dan memiliki filsafat pendidikan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
4)
pemimpin
kemasyarakatan, dan pemimpin keagamaan.
Pemimpin masyarakat dan pemimpin keagamaan merupakan pendidik juga. Peran
pemimpin masyarakat menjadi pendidik didasarkan pada aktifitas pemimpin dalam
mengadakan pembinaan atau bimbingan kepada anggota yang dipimpin. Pemimpin
keagaam sebagai pendidik, tampak pada aktifitas pembinaan atau pengembangan
sifat kerokhanian manusia, yang didasarkan pada nilai-nilai keagamaan.
4.
Interaksi
Edukatif Pendidik dan Anak Didik.
Proses pendidikan bisa terjadi apabila terdapat interaksi antara
komponen-komponen pendidikan. Terutama interaksi antara pendidik dan anak
didik. Interaksi pendidik dengan anak didik dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan yang diinginkan. Tindakan yang dilakukan pendidik dalam interaksi
tersebut mungkin berupa tindakan berdasarkan kewibawaan, tindakan berupa alat
pendidikan, dan metode pendidikan.
Pendidikan berdasarkan kewibawaan dpat dicontohkan dalam peristiwa
pengajaran dimana seorang guru sedang memberikan pengajaran, diantara beberapa
murid membuat suatu yang menyebabkan terganggunya jalan pengajaran.
Kemudian guru tersebut memberikan peringatan, maka belau ini telah
melaksanakan tindakan berdasarkan kewibawaan. Dengan demikian tindakan
berdasarkan kewibawaan yaitu bersumber dari orang dewasa sebagai pendidik,
untuk mencapai tujuan pendidikan (tujuan kesusilaan, sosial dan lain-lain).
5. Isi Pendidikan.
Isi pendidikan memiliki kaitan yang erat dengan tujuan pendidikan. Untuk
mencapai tujuan pendidikan perlu disampaikan kepada peserta didik isi/bahan
yang biasanya disebut kurikulum dalam pendidikan formal.
Isi pendidikan berkaitan dengan tujuan pendidikan, dan berkaitan dengan
manusia ideal yang dicita-citakan. Untuk mencapai manusia yang ideal yang
berkembang keseluruhan sosial, susila dan individu sebagai hakikat manusia
perlu diisi dengan bahan pendidikan. Macam-macam isi pendidikan tersebut
terdiri dari pendidikan agama., pendidikan moril, pendidikan estetis,
pendidikan sosial, pendidikan civic, pendidikan intelektual, pendidikan
keterampilan dan peindidikan jasmani.
6. Lingkungan Pendidikan.
Lingkungan pendidikan meliputi segala segi kehidupan atau kebudayaan. Hal
ini didasarkan pada pendapat bahwa pendidikan sebagai gejala kebudayaan, yang
tidak membatasi pendidikan pada sekolah saja.
Lingkungan pendidikan dapat dikelompokkan berdasarkan
lingkungan kebudayaan yang terdiri dari lingkungan kurtural ideologis,
lingkungan sosial politis, lingkungan sosial anthropologis, lingkungan sosial
ekonomi, dan lingkungan iklim geographis. Ditinjau dari hubungan lingkungan
denan manusia dapat dikelompokkan menjadi lingkungan yang tidak dapat diubah
dan lingkungan yang dapat diubah atau dipengaruhi, dan lingkungan yang secara
sadar dan sengaja diadakan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Hubungan atau kaitan antara
inovasi pendidikan dengan komponen pendidikan disekolah.
Dari pemaparan kedua pengertian diatas antara inovasi
pendidikan dan komponen pendidikan disekolah telah jelas bahwa kedua merupakan
hal-hal yang saling berikatan.
Jadi, hubungan antara komponen pendidikan dengan
inovasi pendidikan merupakan sebuah
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan (sangat erat). Hal ini pendidikan merupakan sebuah sistem
maka inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen
sistem pendidikan. Baik sistem dalam arti sekolah maupun
sistem dalam arti yang luas. Kedua aspek ini merupakan sebuah kesatuan hal yang
tidak terpisahkan. Dari pemaparan mengenai inovasi pendidikan yang kata
kuncinya merupakan sebuah proses pembaharuan untuk menjadi yang lebih baik
dibidang pendidikan ini merupakan sebuah statemen yang benar karena pada
prinsipnya yang dirubah ataupun yang dibuat menjadi lebih baik pada suatu sistem
pendidikan tersebut adalah komponen yang terkandung pada sistem pendidikan, hal
ini dapat kita ambil sebuah contoh yang kongkrit yaitu mengenai alat dan
prosedur. Hal ini dapat kita paparkan sebagai berikut ;
-
Fasilitas
fisik. Sistem pendidikan sekarang telah mendayagunakan berbagai sarana dan
hasil teknologi yang merupakan inovasi dalam proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan tertentu. Selain itu, inovasi pendidikan yang sesuai dengan komponen ini
adalah perubahan bentuk tempat duduk, perlengkapan prabot laboratorium bahasa,
dan lain sebagainya.
-
Prosesdur.
Sistem pendidikan tentu mempunyai prosedur untuk mencapai tujuan. Inovasi
pendidikan yang relevan dengan komponen ini misalnya penggunaan kurikulum baru,
cara membuat persiapan mengajar, pengajaran individual serta berbagai
alternatif dan strategi yang pada saat sekarang ini telah banyak bermunculan di
seantero lingkunga pembelajaran dalan dunia pendidikan.
-
Penggunaan
waktu. Suatu sistem pendidikan tentu
memiliki perencanaan penggunaan waktu. Inovasi yang relevan dengan
komponen ini adalah pangaturan waktu belajar, semester atau caturwulan, program accelerasi, pembuatan jadwal pelajaran.
Dll
-
Strategi
yaitu tahap-tahap kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan inovasi
pendidikan.
Dari pemaparan diatas telah jelas adanya
kesinambungan antara inovasi pendidikan dan komponen pendidikan yang pada akhirnya inovasi merujuk kepada pola
perkembangan komponen yang semakin memudahkan kita dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Tidak dapat dipungkiri meskipun kebanyakan kita menganggap ada
sebagian inovasi yang merugikan namun pada hakikatnya perubahan itu juga
membawa dampak yang sangat baik pada sistem pendidikan. yang menjadi
permasalahan sekarang adalah bagaimana kita mengelola dan mengembangkan inovasi
tersebut. Jadi pada hakikatnya esensi dari sebuah inovasi pendidikan dengan komponen pendidikan adalah menjadikan
sebuah sistem pendidikan itu sebagai wadah untuk menstabilitaskan dan
memberitakan tentang bagaimana sebuah produk hasil pendidikan itu dapat
memanfaatkan dan membuat sebuah inovasi dengan memanfaatkan kemodernan tersebut. bagaimana sebuah pendidikan itu mampu
mencipkatakan lulusan yang bersikap dinamis dan terbuka terhadap dunia
pendidikan sehingga mereka mempunyai ranah koqnitif yang luas dalam menerima
setiap perubahan yang terjadi dan menjadikannya sebagai sumber referensi untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah mereka dapatkan.
3. Inovasi pendidikan memiliki karakteristik.
Jelaskan dan jabarkan karakteristik inovasi pendidikan di sekolah beserta
contohnya !
Jawab.
Cepat lambatnya pengaruh inovasi oleh masyarakat luas dipengaruhi oleh
karakteristik inovasi itu sendiri, Begitu juga halnya dengan Inovasi
pendidikan. Cepat lambatnya penerimaan dari adanya inovasi pendidikan terhadap
seluruh komponen pendidikan juga dipengaruhi oleh karakteristik dari inovasi
itu sendiri. Hal ini berarti karakteristik dalam sebuah inivasi merupakan
sebuah tolak ukur bagi setiap penerima inovasi untuk digunakan dan
dikembangkan. Berikut ini beberapa karakteristik inovasi pendidikan disekolah.
Antara lain :
- Keuntungan relatif, artinya sejauh mana inovasi itu dianggap menguntungkan bagi penerimanya yang mana hal ini dapat di ukur baik berdasarkan nilai ekonominya, kepuasan, kesenangan, dan menguntungkan dari segi tingkat keberhasilan operasinal pada sekolah tersebut.
Contohnya adalah Mutu pendidikan pada sebuah sekolah berdasarkan atas
biaya. Makin bagus pembayaran biaya pada sekolah tersebut maka makin bagus pula
kemapanan dan kebutuhan bagi perserta didik dalam sarana dan prasarana.
- Kompatibel (compatibility) adalah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai (values), pengalaman masa lalu, dan kebutuhan dari penerima. Inovasi yang tidak sesuai dengan norma yang diyakini oleh penerima tidak akan diterima secepat inovasi yang sesuai dengan norma yang ada.
Contohnya adalah sebuah sekolah selalu memperhatikan keberhasilannya
dengan berkaca pada pengalaman masa lalu sebagai pelajaran untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan dan melengkapinya sesuai dengan kebutuhan peserta didik
dan wali murid. Sehingga antara sekolah dan orang tua murid terjadi adanya
hubungan yang sistematis dan normatif.
- Kompleksitas (complexity) adalah tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi penerima. Suatu inovasi yag mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti dan sukar digunakan oleh penerima akan lambat penyebarannya.
Contohnya adalah Model-model penerapan pembelajaran. Semakin mudah model
pembelajaran yang ditampilkan ketika seminar, maka semakin mudah pula diterima
oleh para guru dalam menerapkan pada pembelajaran di kelas.
- Trialabilitas (trialability) adalah dapat dicoba atau tidak dapatnya dicoba suatu inovasi oleh penerima. Suatu inovasi yang dapat dicoba oleh penerima akan cepat diterima dari pada inovasi yang tidak dapat dicoba terlebih dahulu.
Contohnya adalah Teori belajar yang sering muncul akibat adanya
pembaharuan-pembaharuan dari teori-teori belajar sebelumnya. Semaikn mudah dan
dapat dicoba oleh penerima maka semakin cepat diterima oleh penerima trsebut.
Demikian sebaliknya.
- Dapat diamati (observability) adalah mudah tidaknya diamati suatuhasil inovasi. Suatu inovasi yang hasilnya mudah diamati akan semakin cepat diterima.
Contohnya adalah hasil pembelajaran dari sebuah model atau teori
pembelajaran yang telah dipraktekkan secara langsung. Misalnya keberhasilan
tingkat kelulusan siswa pada pemelajaran matematika melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
4.
Jelaskan
dan jabarkan inovasi Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan apa dasar
munculnya KTSP tersebut !
Jawab.
Kurikulum merupakan sebuah
perangkat pembelajaran yang berisi tentang sejumlah rintangan yang harus
ditempuh oleh setiap siswa untuk mendapatkan sebuah penghargaan yaitu ijazah.
Telah kita ketahui bersama bahwa pembelajaran merupakan sebuah aspek yang
tercantum dalam setiap kurikulum. Baik itu kurikulum 1994, 1998, 2004 ataupun
2006 yang sebagian isinya mengandung materi-materi yang akan disajikan nantinya
dari proses pembelajaran. Dan perlu di ingat bahwasannya perubahan kurikulum
merupakan sebuah inovasi baru dari sebuah perubahan komponen pendidikan yang
pada prinsipnya setiap inovasi itu akan melahirkan hal-hal baru yan akan
dilaksanankan oleh inovator dan pelaksana lainnya. Kurikulum 2006 atau juga
dapat kita sebut sekarang dengan kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan) mempunyai sebuah inovasi yang terletak pada acuan operasional
pelaksanaan dan penyusunanya yaitu adanya istilah berbudaya dan berkarakter
bangsa. Maksud dari sebuah inovasi ini adalah bahwasannya pada KTSP
peyusunannya sudah di desentralisasikan atau pelimpahan wewenang pada BSNP yang
ditujukan kepada komite dan kepala dinas untuk merumuskannya sesuai dengan
karakteristik daerah masing-masing. Maksud dari adanya sebuah poin tentang berbudaya dan berkarakter bangsa adalah agar bagaimana sebuah sekolah dan dan penyusun mampu
mengaktualisasikan dan meberdayakan setiap potensi yang ada pada daerah
masing-masing menjadi sebuah ladang pembelajaran yang nantinya bagi peserta didik mampu melihat potensi yang ada didaerahnya
sehingga mereka mampu mengoptimalisasikan pemberdayaan dan penggunaan dari
potensi tersebut. Yang mana dalam hal ini, perubahan tersebut sifatnya masih memperdulikan
dan masih memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih dalam lagi mengenali
daerahnya sebagai bagian dari sebuah wilayah yeng termasuk kedalam ranah negara
Indonesia dan sedikit banyaknya mereka mampu melihat keanekaragaman dan
mempertahankan budaya yang merupakan simbol jati diri sebagai bangsa indonesia.
Pronsip pengembangan pada kurikulum KTSP dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dibawah koordinasi dan
supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kab/kota untuk
pendidikan dasar dan menengah. KTSP dikembangkan berpusat pada potensi dan
perkembangan kebutuhan peserta didik dan lingkungannya hal ini dimaksudkan
bahwa kurikulum ini dikembangkan dengan melihat bahwa setiap peserta didik
mempunyai posisi sentral untuk mengembangkan potensi dan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman, cakap, kreatif dan mandiri .
Selain itu esensi dan maksud
dari adanya inovasi mengenai pola dan acuan penysunan KTSP sebagai kurikulum
2006 adalah peserta didik juga diarahkan untuk membangun karakter sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian budaya tersebut hal ini ditujukan
agar peserta didik mampu melihat dan menghayati betapa kaya dan indahnya
kebudayaan negeri ini apabila ia mampu melestarikan dan mengembangkannya. Hal
ini dilakukan sebab penghayatan dan apresiasi budaya harus terlebih dahulu
ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah atau bangsa lain sehingga
kelestarian budaya indonesia tetap terjaga.
Kebijakan melakukan inovasi
merupakan sebuah tanda bahwasannya masyarakat indonesia telah berpikir jauh
kedepan untuk memajukan negaranya melalui ranah pendidikan. Perubahan ini
dilakukan agar peningkatan sumber dan pemanfaatan media tetap berjalan dengan
baik sebagaimana yang dipaparkan oleh salah seorang ahli yaitu timbulnya inovasi dalam pendidikan disebabkan
oleh adanya persoalan dan tantangan yang perlu dipecahkan dengan pemikiran baru
yang mendalam dan progressif. Dan inovasi pendidikan merupakan usaha dan upaya
dasar untuk memperbaiki aspek-aspek pendidikan agar lebih efektif dan efiseien.
dari pemaparan tersebut dapat diambil sebuah kesimpulan bahwasannya adanya
inovasi terutama perubahan kurikulum dimungkinkan karena adanya berbagai
permasalahan urgen dibidang pendidikan yang mana jika kita tidak melakukan
inovasi ada efek tersendiri yang membuat kita rugi bahkan tertinggal.
Dasar munculnya Kurikulum Tingkat satuan
Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) adalah konsep kurikulum yang dikembangkan Departemen Pendidikan
Nasional RI sebagai penyempurna dari kurikulum senelumnya yaitu KBK. KTSP
merupakan sebuah konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan
melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu,
sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap
seperangkat kompetensi tertentu.
KTSP lahir sebagai implikasi
dari Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan
Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan
Provinsi sebagai Daerah Otonom. Dengan adanya Undang-Undang tersebut,
maka terjadi perubahan kebijakan pengelolaan pendidikan dari yang
bersifat sentralistik kepada desentralistik. Perubahan kebijakan tersebut
sudah barang tentu berimplikasi pada penyempurnaan kurikulum. Melalui
Kurikulum KTSP, daerah diberi keleluasaan untuk mengembangkan dunia pendidikan
di wilayahnya berdasarkan karakteristik daerah tersebut.
KTSP juga lahir sebagai
respon atas berbagai persoalan yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia,
diantaranya adalah pergeseran orientasi pendidikan, dari orientasi berkelompok
kepada individual. Maksudnya pendidikan diarahkan untuk membentuk individu yang
mempunyai potensi dan bakat yang berbeda dan bervariasi, sehingga perlu pehatikan
secara berbeda.
Selain itu, Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP merupakan salah satu
bentuk realisasi kebijakan desentralisasi di bidang pendidikan agar kurikulum
benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi peserta didik di
sekolah yang bersangkutan di masa sekarang dan yang akan datang dengan
mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional dan tuntutan global dengan
semangat manajemen berbasis sekolah (MBS).
Sebenarnya dalam Kurikulum
2004 juga sudah dikenal adanya KTSP, namun tidak semua sekolah diwajibkan
menyusunnya. Hanya sekolah-sekolah yang memenuhi beberapa kriteria yang boleh
menyusun KTSP, yaitu sekolah yang memiliki tenaga pengajar yang kompeten,
memiliki biaya yang cukup, kepemimpinan yang baik dan berorientasi ke masa
depan.
Berbeda dalam kurikulum
2004, dimana hanya sekolah-sekolah tertentu saja yang boleh menyusun KTSP,
dalam kurikulum 2006 semua sekolah wajib menyusunnya tanpa perkecualian,
sehingga idealnya KTSP sekolah satu dengan lainnya tidak sama, karena
karakteristik peserta didik dan kondisi sekolah satu dan lainnya berbeda-beda.
Akan tetapi satuan pendidikan boleh mengadopsi atau mengadaptasi model KTSP
yang tersedia dengan mempertimbangkan kebutuhan dan potensi peserta didik serta
kondisi sumber daya pendidikan sekolah yang bersangkutan.
Dengan lahirnya KTSP,
menunjukkan bahwa desentralisasi pendidikan bukan hanya ke daerah-daerah,
melainkan ke sekolah-sekolah. Sekolah menjadi lebih otonom dalam melaksanakan
tugas pokoknya untuk mencerdaskan peserta didiknya. Karena guru dan pihak
sekolah diberi wewenang yang luas untuk menyusun sendiri kurikulumnya dengan
berpegangan pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta
panduan-panduan yang telah disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BNSP). Dengan demikian kurikulum di Indonesia menjadi sangat bervariasi dalam
banyak hal, kecuali dalam standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)
yang sudah ditetapkan secara nasional oleh Pusat.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar